MAKALAH MARGASATWA

Disusun
Oleh :
Kelompok
13 (Tiga Belas)
1.
Ardi Pranata (E1B015111)
2. Atika Maisandra (E1b015018)
3. Arifah Diah N (E1B016034)
4. Marshella Putri D (E1B016069)
5. Okti Permata S (E1B017013)
6. Rogita Meilyan F (E1B016074)
7. William Jansen (E1B015020)
Dosen :
Merlian Zikri.S.Hut, M.Si
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelsaikan makalah tentang Bentuk
Sebaran Spesies Biawak Komodo. Meskipun dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan.Kami juga sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam membantu menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang Arsitektur
Pohon. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.
Bengkulu, 25 juni 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………4
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………4
1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..5
2.1 HASIL…………………………………………………............5
2.2 PEMBAHASAN………………. ……………………………..6
BAB III PENUTUP………………………………………………..8
KESIMPULAN……………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komodo merupakan salah
satu fauna sisa peninggalan zaman purba yang masih hidup hingga sekarang. Satwa
ini merupakan satwa endemik dan keberadaannya hanya tersebar di Pulau Komodo,
P. Rinca, P. Gili Motang (Jessop et al. 2007), dan sebagian kecil di utara dan
barat Pulau Flores (Erdmann 2004). Reptil berukuran besar, langka dan terancam
punah ini dilindungi oleh Undang-Undang
Perburuan dan Perlindungan Binatang Liar tahun
1931.
Menurut Mulyana dan Ridwan
(1992), selain banyak menarik perhatian dan mengundang kekaguman masyarakat
umum, komodo juga banyak menarik perhatian para ilmuwan. Beberapa aspek ilmiah
mengenai komodo telah diteliti. Namun, aspek parameter demografi belum
seluruhnya terungkap.
Padahal perkembangan
parameter demografi dari waktu ke waktu sangat diperlukan bagi analisis
kelestariannya di masa yang akan datang (Santosa 1996).
Sehubungan dengan itu,
penelitian ini bertujuan menilai parameter demografi komodo terbaru. Melalui
data dasar yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
menduga populasi hipotetik komodo dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu,
penelitian juga ditujukan untuk mengetahui bentuk sebaran spasial komodo yang
tidak saja penting bagi penyusunan metoda inventarisasi juga akan berguna bagi
pengelolaan kawasan baik untuk tujuan ekowisata maupun upaya perlindungan dan
pelestarian secara in-situ dan ex-situ spesies ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Berapa jumlah spesies, jenis kelamin,
dan usia serta lokasi dari data Time Series spesie Biawak Komodo.
2.
Bagaimana cara menghitung menggunakan
metode eksponensial, Logistik, dan Terpaut umur.
1.3 Tujuan
1.
Dapat mengetahui jumlah spesies, jenis
kelamin, dan usia serta lokasi dari data Time Series spesie Biawak Komodo.
2.
Dapat menghitung menggunakan metode
eksponensial, Logistik, dan Terpaut umur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil.
jumlah spesies Biawak Komodo, jenis kelamin, dan
usia serta lokasi dari spesies Biawak Komodo.
A.
Jumlah
individu
No
|
Individu
tetasan
|
Individu
anakan
|
Individu muda
|
Individu
anakan
|
||
1
|
16
|
32
|
26
|
68
|
||
Total
|
142dividu
|
|||||
Tahun
|
populasi
|
Metode
|
Keterangan
|
|||
2001
|
1110
|
Feeding
|
||||
2002
|
-
|
-
|
Tidak
dilakukan penelitian
|
|||
2003
|
1265
|
Feeding
|
||||
2004
|
1346
|
Feeding
|
||||
2005
|
1298
|
Feeding
|
||||
2006
|
-
|
-
|
Tidak
dilakukan penelitian
|
|||
2007
|
1329
|
Feeding
|
||||
B.
Jenis
kelamin
hasil pengamatan bahwa perbandingan
jumlah jantan potensial reproduksi terhadap jumlah betina potensial reproduksi
pada komodo selama pengamatan ditemukan 51 individu komodo jantan dan 17 individu
komodo betina dari kelas umur dewasa dengan perbandingan sebesar 3 : 1.

2.2 Pembahasan
·
metode eksponensial merupakan
individu-individu seragam dengan laju reproduksi konstan sepanjang waktu, tidak
ada persaingan antara individu-individu dan selalu tersedia ruang dan makanan
untuk mendukung populasi.
Pada
pengamatn Biawak Komodo diperoleh jumlah tetasan individu pada tahun 2008 yaitu
sebesar 16 individu.
Perhitungan metode eksponensial :
N(0) = 16
N(1) = 16 . N(0) = 256
N(2) =162 . N(0) = 4.096
N(3) = 163 . N(0) =
65.536
Berdasarkan
hasil perhitungan menggunakan metode eksponensial bahwa setiap tahun
individu-individu yang dihasilkan terus meningkat. Karena dari data pengamatan
angka kelahiran dari jumlah tetasan terhadap total individu sebesar 11,27%. Nilai
tersebut menyatakan bahwa tingkat kelahiran komodo cukup tinggi. Hal ini dikarenakan
sudah adanya pengelolaan terhadap sarang komodo dengan melakukan pemagaran terhadap
sarang komodo. Angka kematian komodo sebesar 4,23% yang ditemukan pada tetasan
komodo sebanyak 6 individu.
·
Metode
logistic
Metode
logistic juga disebut dengan istilah metode terpaut kepadatan, pertumbuhan
dipengaruhi ukuran populasi dan daya dukung habitat terbatas.
Kelas Umur
|
Kepadatan
(ind/km2)
|
||
Tetasan
|
1,6
|
||
Anakan
|
2,3
|
||
Muda
|
1,5
|
||
Dewasa
|
3
|
||
Tota
|
8,4
|
||
Nilai
tetasan tersebut didapatkan dari hasil hatcling bulan Februari 2008 pada satu
sarang komodo yang dipagari yang bertujuan untuk menghindari predator terhadap
telur maupun tetasan komodo dan juga sebagai pemantauan hasil tetasan pada
sarang komodo. Untuk kelas umur anakan dan muda masing-masing sebesar (22,49
dan 18,34%).
BAB
III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
1.
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan sebanyak 142 individu antara lain 16
individu tetasan, 32 individu anakan, 26
individu muda, dan 68 individu dewasa.
Jumlah individu berdasarkan jenis kelamin
ditemukan 51 individu komodo jantan
dan 17 individu komodo betina dari kelas umur
dewasa dengan perbandingan
sebesar 3 : 1.
2.
perhitungan secara eksponensial di peroleh angka kelahiran dari jumlah tetasan
terhadap total individu sebesar 11,27%.
Sedangkan menggunakan metode logistic
didapat hasil kepadatan individu 8,4.
DAFTAR
PUSTAKA
Alikodra
HS. 2002. Pengelolaan Satwa liar Jilid I. Yayasan Penerbit Fakultas
Kehutanan
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Auffenberg
W. 1981. Behavioral Ecology of the Komodo Monitor. Florida State
Museum.
University of Florida. Gainessville. Florida.
BTNK.
2007. Statistik Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo. Labuan
Bajo.
Caughley
G. 1977. Analysis of Vertebrate Population. John Wiley and Sons.
London.
Djuanda
TD. 2008. Potensi Mamalia Besar Sebagai Mangsa Komodo (Varanus
komodoensis)
Di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo Nusa
Tenggara
Timur. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Erdmann
AM. 2004. Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo. Buku 1:
Darat. The Nature Conservancy-Indonesia
Coastal and Marine Program.
Fakhruddin.
1998. Pendugaan Parameter Demografi Populasi Komodo (Varanus
komodoensis) di Pulau Komodo
Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor
Jessop,
Tim, Imansyah MJ, Purwandana D, Rudiharto H. 2007. Ekologi Populasi,
reproduksi, dan spasial
biawak komodo (Varanus komodo-ensis) di Taman Nasional Komodo, Indonesia.
BTNK/CRESS-ZSSD/TNC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar