Selasa, 02 Oktober 2018

laporan margasatwa kehutanan (pengganti postingan yang sempat dihapus)

MAKALAH MARGASATWA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBhAZwKs5gNuOjoYlkGwZK_j9YKXCvgD3-YhfjRnCmg7KR55BrD0oaK_7_CVVDyy-3B8Ekxlbt1grN5J2Lu1aZCQtjVYOiTmXyXJd3Ic1SzqOyktrR2KiJDLg8Ml-RitkwGuDRgvyQJ7bS/s1600/1380019_390689251086957_3276137844923499410_n.jpgBENTUK SEBARAN SPESIES BIAWAK KOMODO






Disusun Oleh :
                                                      Kelompok  13 (Tiga Belas)
1.      Ardi Pranata (E1B015111)
2.        Atika Maisandra (E1b015018)
3.      Arifah Diah N (E1B016034)
4.      Marshella Putri D (E1B016069)
5.      Okti Permata S (E1B017013)
6.      Rogita Meilyan F (E1B016074)
7.      William Jansen (E1B015020)
                                   Dosen         :  Merlian Zikri.S.Hut, M.Si

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018





KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelsaikan makalah tentang Bentuk Sebaran Spesies Biawak Komodo. Meskipun dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan.Kami juga sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam membantu menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang Arsitektur Pohon. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.


Bengkulu, 25 juni 2018


                                               
                                                                                                Penulis













DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………4
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………4
1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..5
2.1 HASIL…………………………………………………............5
2.2 PEMBAHASAN………………. ……………………………..6
BAB III PENUTUP………………………………………………..8
KESIMPULAN……………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..9























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Komodo merupakan salah satu fauna sisa peninggalan zaman purba yang masih hidup hingga sekarang. Satwa ini merupakan satwa endemik dan keberadaannya hanya tersebar di Pulau Komodo, P. Rinca, P. Gili Motang (Jessop et al. 2007), dan sebagian kecil di utara dan barat Pulau Flores (Erdmann 2004). Reptil berukuran besar, langka dan terancam punah ini dilindungi oleh Undang-Undang
Perburuan dan Perlindungan Binatang Liar tahun 1931. 
Menurut Mulyana dan Ridwan (1992), selain banyak menarik perhatian dan mengundang kekaguman masyarakat umum, komodo juga banyak menarik perhatian para ilmuwan. Beberapa aspek ilmiah mengenai komodo telah diteliti. Namun, aspek parameter demografi belum seluruhnya terungkap.
Padahal perkembangan parameter demografi dari waktu ke waktu sangat diperlukan bagi analisis kelestariannya di masa yang akan datang (Santosa 1996).
Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan menilai parameter demografi komodo terbaru. Melalui data dasar yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menduga populasi hipotetik komodo dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, penelitian juga ditujukan untuk mengetahui bentuk sebaran spasial komodo yang tidak saja penting bagi penyusunan metoda inventarisasi juga akan berguna bagi pengelolaan kawasan baik untuk tujuan ekowisata maupun upaya perlindungan dan pelestarian secara in-situ dan ex-situ spesies ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Berapa jumlah spesies, jenis kelamin, dan usia serta lokasi dari data Time Series spesie Biawak Komodo.
2.      Bagaimana cara menghitung menggunakan metode eksponensial, Logistik, dan Terpaut umur.
1.3  Tujuan
1.      Dapat mengetahui jumlah spesies, jenis kelamin, dan usia serta lokasi dari data Time Series spesie Biawak Komodo.
2.      Dapat menghitung menggunakan metode eksponensial, Logistik, dan Terpaut umur.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Hasil.
jumlah spesies Biawak Komodo, jenis kelamin, dan usia serta lokasi dari spesies Biawak Komodo.
A.    Jumlah individu
No
Individu tetasan
Individu anakan
Individu muda
Individu anakan

1
16
32
26
68

Total
142dividu


Tahun
populasi
Metode
Keterangan
2001
1110
Feeding
2002
-
-
Tidak dilakukan penelitian
2003
1265
Feeding
2004
1346
Feeding
2005
1298
Feeding
2006
 -
-
Tidak dilakukan penelitian
2007
1329
Feeding

B.     Jenis kelamin
hasil pengamatan bahwa perbandingan jumlah jantan potensial reproduksi terhadap jumlah betina potensial reproduksi pada komodo selama pengamatan ditemukan 51 individu komodo jantan dan 17 individu komodo betina dari kelas umur dewasa dengan perbandingan sebesar 3 : 1.

2.2  Pembahasan
·         metode eksponensial merupakan individu-individu seragam dengan laju reproduksi konstan sepanjang waktu, tidak ada persaingan antara individu-individu dan selalu tersedia ruang dan makanan untuk mendukung populasi.
Pada pengamatn Biawak Komodo diperoleh jumlah tetasan individu pada tahun 2008 yaitu sebesar 16 individu.
Perhitungan metode eksponensial :
            N(0) = 16
            N(1) = 16 . N(0) = 256
            N(2) =162 . N(0) = 4.096
            N(3) = 163 . N(0) = 65.536
           
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode eksponensial bahwa setiap tahun individu-individu yang dihasilkan terus meningkat. Karena dari data pengamatan angka kelahiran dari jumlah tetasan terhadap total individu sebesar 11,27%. Nilai tersebut menyatakan bahwa tingkat kelahiran komodo cukup tinggi. Hal ini dikarenakan sudah adanya pengelolaan terhadap sarang komodo dengan melakukan pemagaran terhadap sarang komodo. Angka kematian komodo sebesar 4,23% yang ditemukan pada tetasan komodo sebanyak 6 individu.

           
·         Metode logistic
Metode logistic juga disebut dengan istilah metode terpaut kepadatan, pertumbuhan dipengaruhi ukuran populasi dan daya dukung habitat terbatas.
 Kelas Umur
Kepadatan (ind/km2)

Tetasan
1,6
Anakan
 2,3
Muda
1,5
Dewasa
3
Tota
8,4

Nilai tetasan tersebut didapatkan dari hasil hatcling bulan Februari 2008 pada satu sarang komodo yang dipagari yang bertujuan untuk menghindari predator terhadap telur maupun tetasan komodo dan juga sebagai pemantauan hasil tetasan pada sarang komodo. Untuk kelas umur anakan dan muda masing-masing sebesar (22,49 dan 18,34%).


















BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan sebanyak 142 individu antara lain 16
    individu tetasan, 32 individu anakan, 26 individu muda, dan 68 individu dewasa.
    Jumlah individu berdasarkan jenis kelamin ditemukan 51 individu komodo jantan
    dan 17 individu komodo betina dari kelas umur dewasa dengan perbandingan
    sebesar 3 : 1.
2. perhitungan secara eksponensial di peroleh angka kelahiran dari jumlah tetasan
    terhadap total individu sebesar 11,27%. Sedangkan menggunakan metode logistic  
    didapat hasil kepadatan individu 8,4.































DAFTAR PUSTAKA
Alikodra HS. 2002. Pengelolaan Satwa liar Jilid I. Yayasan Penerbit Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Auffenberg W. 1981. Behavioral Ecology of the Komodo Monitor. Florida State
Museum. University of Florida. Gainessville. Florida.
BTNK. 2007. Statistik Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo. Labuan
Bajo.
Caughley G. 1977. Analysis of Vertebrate Population. John Wiley and Sons.
London.
Djuanda TD. 2008. Potensi Mamalia Besar Sebagai Mangsa Komodo (Varanus
komodoensis) Di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo Nusa
Tenggara Timur. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Erdmann AM. 2004. Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo. Buku 1:
Darat. The Nature Conservancy-Indonesia Coastal and Marine Program.
Fakhruddin. 1998. Pendugaan Parameter Demografi Populasi Komodo (Varanus
komodoensis) di Pulau Komodo Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Jessop, Tim, Imansyah MJ, Purwandana D, Rudiharto H. 2007. Ekologi Populasi,
reproduksi, dan spasial biawak komodo (Varanus komodo-ensis) di Taman Nasional Komodo, Indonesia. BTNK/CRESS-ZSSD/TNC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar